Psikologi
berasal dari istilah bahasa Inggris psychology.
Kata psychology merupakan rangkaian
dua suku kata yang berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu: “psyche”
yang berarti “jiwa” dan “logos” yang
berarti “ilmu”. Dengan demikian, psikologi berarti ilmu yang mempelajari
tentang jiwa (Syah,2000). Namun psikologi dalam bahasan ini, lebih fokus
mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Gejala-gejala kejiwaan yang di
pelajari itu disebut “tingkah laku”. Dengan demikian maka psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku, khususnya tingkah laku manusia.
Psikologi, mempelajari tingkah laku manusia, baik yang tampak maupun tidak
tampak, tingkah laku yang tampak artinya dapat diamati, seperti gerak dan
perbuatan, sedangkan tingkah laku yang tidak tampak tidak dapat diamati, seprti
perasaan, pikiran, motivasi, reaksi, dan sebagainya.
Istilah
psikologi dan ilmu jiwa, pada mulanya sering digunakan secara bergantian,
karena dianggap memiliki kesamaan arti. Namun, akhir-akhir ini setelah
psikologi berkembang luas dan berdiri sendirisebagai disiplin ilmu, maka
istilah “psikologi” dibatasi pada hal-hal yang bersifat ilmiah saja, objek yang
dapat diamati, dicatat, dan diukur. Sedangkan istilah “ilmu jiwa” pengertiannya
lebih luas, yakni mencakup persoalan jiwa yang selalu tidak bias di ilmiahkan,
seperti ilmu ramalan nasib, perdukunan dan lain sebagainya.
Namun, sebelum
psikologi menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar-akar yang
kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat, yang hingga sekarang masih tampak
pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa
yang terpikir dan terasa oleh
organ-organ biologis (jasmani). Sedangkan dalam ilmu filsafat, yang hakikatnya
sebagai “ibu kandung” psikologi, berperan serta dalam memecahkan
masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak dan pengetahuan.
Akibat adanya kontak dengan berbagai disiplin ilmu, maka berkembang berbagai
macam definisi psikologi yang berbeda, di antaranya;
1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life).
2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind).
3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Psikologi pada
dasarnya mencakup lebih banyak bidang kehidupan diri organisme, baik manusia
maupun hewan. Dalam hal ini, psikologi lebih memfokuskan penyelidikan terhadap
perilaku, yakni bagaimana dan mengapa suatu perilaku itu dilakukan. Akan tetapi
secara khusus, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Menurut Gleitman (dalam Dalyono, 2001), bahwa psikologi dalam
kaitannya dengan manusia, didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alas an, cara atau motivasi mereka melakukan suatu
perbuatan dan juga bagaimana mereka berpikir dan berperasaan.
Sedangkan psikologi menurut
Bruno (1987), memiliki tiga bagian yang pada dasarnya saling berhubungan, yaitu
:
1) Psikologi adalah studi atau penyelidikan mengenai roh,
2) Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kehidupan
mental,
3) Psikologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organisme.
Batasan
tentang psikologi juga dikemukakan oleh Crow dan Crow (1984), sebagai berikut;
“psychology is the study of human
behavior and human relationship”. Berdasarkan
batasan tersebut, menjelaskan bahwa yang dikaji atau dipelajari oleh psikologi
adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya
(lingkungan), baik interaksi antar sesame manusia maupun bukan manusia seperti;
hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya.
Menurut
Dimyati Mahmud (dalam Sri Rumini dkk, 1993), bahwa gejala-gejala kejiwaan yang
merupakan tingkah laku secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu
: 1) Gejala pengenalan (kognitif), 2) Gejala perasaan (afektif), 3) Gejala
kehendak atau psikomotorik (konatif), dan 4) Gejala campuran (kombinasi).
Daftar pustaka :
Islamuddin, Haryu, 2012, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar